Barcelona saat ini tengah melakukan restrukturisasi skuad besar-besaran, membuka peluang bagi banyak pemain untuk hengkang demi menyeimbangkan keuangan klub. Namun, ada dua nama yang secara tegas dinyatakan tidak akan dijual: Pedri dan Lamine Yamal.
🔒 Pedri: Pilar Masa Depan yang Tak Tergantikan
Pedri telah memperpanjang kontraknya dengan Barcelona hingga 2030, lengkap dengan klausul pelepasan sebesar €1 miliar. Langkah ini menunjukkan betapa pentingnya peran Pedri dalam proyek jangka panjang klub. Meskipun sempat ada spekulasi mengenai kemungkinan transfernya, termasuk tawaran dari Manchester City, Barcelona dengan tegas menolak semua pendekatan tersebut. Presiden klub, Joan Laporta, menegaskan bahwa Pedri adalah bagian tak terpisahkan dari masa depan Barcelona.
🚀 Lamine Yamal: Bintang Muda yang Dijaga Ketat
Lamine Yamal, yang baru berusia 17 tahun, telah menarik perhatian klub-klub besar Eropa. Paris Saint-Germain bahkan dikabarkan mengajukan tawaran sebesar €250 juta (sekitar Rp 4,27 triliun) untuk memboyongnya. Namun, Barcelona menolak tawaran fantastis tersebut, menunjukkan komitmen mereka untuk mempertahankan Yamal sebagai bagian dari masa depan klub. Yamal dianggap sebagai penerus alami Lionel Messi dan merupakan salah satu aset paling berharga yang dimiliki Barcelona saat ini.
🔄 Siapa Saja yang Masuk Daftar Jual?
Untuk menyeimbangkan neraca keuangan dan mendukung proyek pelatih Hansi Flick, Barcelona siap melepas beberapa pemain senior. Nama-nama seperti Raphinha, Ferran Torres, Frenkie de Jong, Andreas Christensen, Ansu Fati, dan bahkan Robert Lewandowski masuk dalam daftar jual. Langkah ini bertujuan untuk memberikan ruang bagi talenta muda dan mendukung strategi jangka panjang klub.
Dengan strategi ini, Barcelona menunjukkan komitmen mereka untuk membangun tim yang kompetitif dengan mengandalkan talenta muda berbakat seperti Pedri dan Lamine Yamal, sambil melakukan penyesuaian pada skuad senior untuk mendukung keberlanjutan klub di masa depan.
Baca Juga: Sidak Polsek Samarinda Kota, Kapolri Tekankan Berantas Premanisme-Optimalkan Pelayanan