Pengeroyokan Debt Collector Picu Pembakaran Warung di Kalibata

Pengeroyokan Debt Collector Picu Pembakaran Warung di Kalibata

Pengeroyokan Debt Collector Picu Kerusuhan dan Pembakaran di Kalibata

Liga335 — Sebuah insiden pengeroyokan terhadap dua orang debt collector atau yang dikenal sebagai mata elang (matel) di kawasan Kalibata, Jakarta Selatan, berujung pada aksi anarkis massa. Pada Kamis malam, 11 Desember 2025, sekelompok orang merusak dan membakar sejumlah warung di sekitar Taman Makam Pahlawan setempat.

Kerugian Material Akibat Pembakaran

Kapolsek Pancoran, Kompol Mansur, mengonfirmasi bahwa kerusakan tidak hanya menimpa warung tenda. “Untuk kendaraan, ada sembilan sepeda motor dan satu mobil yang terdampak,” jelas Mansur di lokasi kejadian pada Jumat (12/12/2025).

Pihak kepolisian masih melakukan pendataan menyeluruh untuk menghitung jumlah warung yang hangus terbakar. Mansur menambahkan, proses penghitungan membutuhkan ketelitian mengingat warung-warung tersebut merupakan lapak kecil. Meski terjadi pembakaran, ia menegaskan tidak ada aksi penjarahan selama kerusuhan berlangsung.

“Pemilik barang sendiri yang mengamankan aset mereka. Alhamdulillah, api juga tidak merambat ke permukiman warga sekitar dan berhasil dipadamkan sekitar pukul 02.00 WIB,” pungkas Mansur.

Penyelidikan Paralel Dua Kasus

Insiden ini berawal dari dugaan pengeroyokan yang menimpa dua debt collector. Akibat penganiayaan tersebut, satu orang dilaporkan meninggal dunia dan satu lainnya dalam kondisi kritis. Aksi pembakaran warung diduga dilakukan oleh massa sebagai bentuk balasan.

Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Nicolas Ary Lilipaly, menerangkan bahwa penyelidikan dilakukan secara paralel oleh tim gabungan. “Satreskrim Polres Metro Jaksel bersama Polda Metro Jaya dan Polsek Pancoran telah turun langsung,” ujarnya pada Kamis malam.

Fokus penyelidikan difokuskan pada dua hal utama: mengungkap pelaku pengeroyokan dan mengidentifikasi anggota massa yang melakukan perusakan serta pembakaran. “Kasus ini masih dalam penyelidikan. Kami aktif mengumpulkan alat bukti,” kata Lilipaly.

Ia menegaskan komitmen aparat untuk menangani dua perkara berat ini. “Kami berusaha keras menangani perkara penganiayaan yang mengakibatkan meninggal dunia dan luka berat, serta kasus perusakan atau pembakaran,” sambungnya. Hingga saat ini, proses penyelidikan masih terus berlangsung untuk mengungkap tuntas kronologi dan pelaku di balik kedua peristiwa tersebut.