EPICTOTO — Ibukota Jakarta diguncang serangkaian peristiwa kebakaran dalam kurun waktu satu pekan terakhir. Rentetan insiden ini dimulai dari tragedi memilukan di Kemayoran, Jakarta Pusat, dan diikuti kejadian serupa di lokasi lain.
Tragedi Mematikan di Gedung Terra Drone
Kebakaran pertama dan terparah terjadi di Gedung Terra Drone, Kemayoran, Jakarta Pusat, pada Selasa, 9 Desember 2025. Menurut Kapusdatin BPBD DKI Jakarta, Mohammad Yohan, laporan pertama masuk pukul 12.43 WIB. Proses pemadaman dimulai pada pukul 14.10 WIB dan berhasil dikendalikan sekitar pukul 14.55 WIB. Evakuasi korban baru tuntas sepenuhnya pada pukul 17.30 WIB.
Operasi penanganan melibatkan gabungan tim dari 29 unit pemadam kebakaran, BPBD, PMI, Dinas Kesehatan, Dishub, Satpol PP, PLN, Dinas Sosial, serta personel kepolisian dan koramil. Korban jiwa dari insiden ini mencapai 22 orang, dengan rincian 15 perempuan dan 7 laki-laki. Secara total, terdapat 76 korban, di mana 54 orang lainnya berhasil dievakuasi dalam keadaan selamat.
Kebakaran di Mall AEON dan Pasar Induk Kramat Jati
Dua hari kemudian, tepatnya Kamis 11 Desember 2025, api kembali muncul di lantai 2 Mall AEON Tanjung Barat, Jagakarsa, Jakarta Selatan. Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Selatan bergerak cepat dengan mengerahkan enam unit kendaraan dan 25 personel. Penyebab kebakaran ini masih dalam proses penyelidikan.
Memasuki awal pekan, Senin 15 Desember 2025, giliran Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur yang dilalap si jago merah. Laporan dari masyarakat diterima petugas sekitar pukul 07.24 WIB. Tim pemadam tiba di lokasi hanya empat menit kemudian, pukul 07.28 WIB, dan langsung memulai operasi pemadaman satu menit setelahnya.
Refleksi Pencegahan dan Penanganan Bencana
Rentetan kejadian dalam waktu singkat ini menyisakan pertanyaan serius mengenai sistem pencegahan dan kesiapsiagaan menghadapi bahaya kebakaran di ibu kota. Setiap insiden tidak hanya mengakibatkan kerugian material yang besar, tetapi lebih dari itu, merenggut nyawa dan mengganggu aktivitas ekonomi warga. Koordinasi antar instansi yang cepat, seperti yang terlihat dalam penanganan, perlu diimbangi dengan audit dan sosialisasi keselamatan yang lebih masif kepada publik dan pengelola gedung.
